Oleh Arif Rohman
Ariel
NOAH dalam HUT Global TV ke-11 sempat membaca bebrapa bait puisi, selepas
menyanyikan lagu Tak lagi sama, yang juga single keempat di album Seperti
Seharusnya NOAH. Puisi tersebut, kurang lebih menceritakan mengenai idustri
musik yang ada.
Seni adalah rumah bara, bagi para pelaku kreasi.
Dunia untuk para pelantun hati nurani.
"Suara Kesenian" akan menjadi "Simbol Kemenangan" bila kita turut melestarikan.
Namun suara yang sama pasti akan menjadi "Prasasti Usang".
Bila jiwa kreasi pada menghilang, lantas bagaimana jika "Suara Kesenian" tidak mampu bertahan di tengah gemuruh industri.
Ketika yang lain hanya mengekor di belakang tanpa keinginan untuk menjadi "Pemenang".
Itulah mengapa hanya sedikit yang mampu menjadi "Terdepan".
Menjadi berbeda di tengah "Arasy" yang segala sesuatu harus "terdengar sama".
"Ciptakan Perbedaan, Ukir Karya Terdepan, Tulis Kreasimu" dalam "Bisikan Kesenian".
Lalu ubah huruf-huruf mimpimu membentuk "Kenyataan".
Dunia untuk para pelantun hati nurani.
"Suara Kesenian" akan menjadi "Simbol Kemenangan" bila kita turut melestarikan.
Namun suara yang sama pasti akan menjadi "Prasasti Usang".
Bila jiwa kreasi pada menghilang, lantas bagaimana jika "Suara Kesenian" tidak mampu bertahan di tengah gemuruh industri.
Ketika yang lain hanya mengekor di belakang tanpa keinginan untuk menjadi "Pemenang".
Itulah mengapa hanya sedikit yang mampu menjadi "Terdepan".
Menjadi berbeda di tengah "Arasy" yang segala sesuatu harus "terdengar sama".
"Ciptakan Perbedaan, Ukir Karya Terdepan, Tulis Kreasimu" dalam "Bisikan Kesenian".
Lalu ubah huruf-huruf mimpimu membentuk "Kenyataan".
Penasaran,
videonya bisa ditonton di Youtube:
0 comments:
Post a Comment